Bapak I Wayan Edi Yudiyana (SDK St. Maria Immaculata) dan Ibu Suci (Kep Sek SD 4, Dajan Peken)
Ibu Ni Ketut Irma Parwati, S.E.,M.Pd. dan Bapak Drs. I Made Suastana, M.Pd.
Bapak I Gst. Agung Alit Adnyana, S.Pd. (Kep Sek SD N 1 Dajan Peken) sedang mengisi EDS secara manual
Menilai sesuatu sangat mudah dan sangat sering kita lakukan. Baik dan buruknya dengan cepat pula dapat kita tentukan. Kadang kebaikan dan keburukan itu sesuai dengan realita kadang pula tidak. Penilaian yang subyektif sangat sering terjadi. Tanggapan kita yang mengutamakan perasaan terhadap realitas yang ada sangat mempengaruhi subyektivitas penilaian kita.
LPMP (Lembaga Penjamin Mutu Pendidikan) Provinsi Bali mengadakan ToT (Training of Trainer) Kepala Sekolah Berbasis Evaluasi Diri Sekolah/Madrasah dan Monitoring Sekolah Oleh Pemerintah Daerah. Pelatihan berlangsung dari tanggal 22 s.d. 27 Agustus 2011. Peserta dari Kabupaten Tabanan dan sebagian dari Gianyar merupakan angkatan terakhir untuk tahun ini.
SDK St. Maria Immaculata Tabanan, lewat wakilnya Bapak I Wayan Edi Yudiyana turut diundang untuk mengikuti pelatihan ini.
ToT Kepala Sekolah memfokuskan pada Evaluasi Diri Sekolah/Madrasah. Kegiatan bertujuan melatih Kepala Sekolah untuk mengisi instrumen Evaluasi Diri Sekolah/Madrasah secara lengkap dengan menentukan bukti fisik, deskripsi, tahapan, dan rekomendasi. Menyusun Rencana Kerja Sekolah (RKS) merupakan tahap berikutnya. Pada hari terakhir pelatihan para Kepala Sekolah diminta untuk menyusun Rencana Tindak Lanjut (RTL).
Para Kepala Sekolah dari Kecamatan Tabanan disatukan dalam Kelas C. Kelas ini dipandu oleh Bapak Drs. I Made Suastana, M.Pd. dan Ibu Ni Ketut Irma Parwati, S.E.,M.Pd. Beliau berdua dengan setia mendampingi kami berlatih selama 6 hari. Dengan gaya beliau yang khas dan lelucon yang segar membawa suasana menjadi santai tapi tetap serius.
Pelatihan ditutup oleh Kabag Umum LPMP pada hari Sabtu, 27 Agustus 2011. Dalam sambutannya beliau menegaskan bahwa EDS ini akan ditindaklanjuti. Menurut beliau ini adalah rencana pemerintah untuk meningkatkan mutu pendidikan. Di samping sebagai alat untuk menilai sekolah itu sendiri, EDS dijadikan acuan oleh pemerintah untuk mengalokasikan anggaran peningkatan mutu. Tindakan lebih lanjut akan terus dilaksanakan dengan pendampingan dari pihak-pihak pemangku kepentingan. Janji untuk menindaklanjuti pelaksanaan program ini sesuai pula dengan harapan dari peserta pelatihan (diwakili oleh Bapak I Wayan Edi Yudiyana) yaitu adanya program tindak lanjut. Hal ini penting agar tidak terjadi bahwa EDS hanya untuk memamerkan Permen-Permen dan juga Perda-Perda saja. (iwey)